Karya ini dalam empat panel memvisualkan sekuen narasi figur-figur, yang dipaksa membuka mulut untuk melakukan konsumsi dengan rakus. Dari samping kanan-kiri diungkap penanda berupa gambar-gambar sapi yang dikaitkan dengan segelas susu ataupun hamburger. Ekspresi figur-figur tampak kosong seperti robot yang bergerak tanpa rasa dan patuh dengan perintah. Karya dengan kecenderungan PopArt ini merupakan ungkapan kontekstual yang mewakili seni rupa Indonesia masa kini..“Open Your Mouth” merupakan tanggapan pada berbagai gejala patologi sosiokultural. Perilaku konsumtif kita secara masif dipengaruhi oleh berbagai kebijakan para kapitalis yang mendorong kebutuhan-kebutuhan artifisial untuk dijejalkan dalam mulut kita (bahkan untuk mematuhinya). Secara simbolik, karya ini menyentuh problem kebudayaan dalam arti luas. Bagaimana pola konsumsi mencerminkan suatu sistem global yang berdampak pada keseragaman gaya hidup, mengalirnya modal ekonomi ke negara maju, dan terkikisnya berbagai daya artikulasi lokal negaranegara berkembang seperti halnya Indonesia.