Sculpture

Pasangan (1974)

Karya yang berjudul “Pasangan” (1974), adalah salah satu di antara puluhan karya 3 dimensi Wiyoso Yudoseputro lainnya. Karya tersebut mewakili periode penciptaan era 70-an, di mana pendekatan akademik menjadi domain landasan berkarya bagi para perupa patung di sebagian kota-kota besar Indonesia. Nilai universal dan kebaruan dari pendekatan Barat, yang hadir lewat akademi atau perguruan tinggi seni tetap membuka celah bagi berkembangnya keunikan ekspresi dari setiap diri perupa, tidak terkecuali sosok Wiyoso dalam hal berkarya sangat terpengaruh oleh nilai-nilai tersebut. Wiyoso senantiasa memadukan pendekatan lain, secara inovatif dengan bersumber dari khasanah seni rupa timur secara umum dan lokal tradisional secara khusus.“Pasangan” memperlihatkan upaya Wiyoso untuk memanifestasikan gagasan universal yang membentuk dan menandai kehidupan. Femininmaskulin, yin-yang. Penghadiran bentuk dilakukan dengan pendekatan abstrak figuratif terhadap 2 sosok tubuh yang disatukan. Gagasan penyatuan ini bisa mencakup tatanan biologis, kosmik maupun spiritual. Karya ini memperlihatkan karakter organik dan soliditas yang kuat yang dibentuk oleh komposisi 2 sosok yang berdekapan secara asimetris namun seimbang. Ditambah oleh ekspresi kekuatan dan kekerasan kayu besi sebagai media berkaryanya. Karakter yang kemudian muncul adalah citra keabadian dari penyatuan entitas yang saling berlawanan, namun senantiasa berupaya mencapai ekuilibrium ini. Karya “pasangan” ini sebagaimana halnya beberapa karya Wiyoso lain merupakan hasil perenungannya yang intens akan nilai kehidupan yang paling azali dan hakiki. Entitas yang tersirat di dalam karya “Pasangan” tampaknya dipengaruhi juga oleh pola pandang ketimuran yang sarat memuati bidang keilmuan sejarah seni rupa tradisi yang ditekuni Wiyoso selama berkarir sebagai dosen. Sosok “Pasangan” terlihat berasosiasi dengan gagasan menhir atau lingga-yoni.

Seniman
Wiyoso Yudoseputro
Medium
Kayu Besi
Ukuran
74 cm
Pasangan thumbnail
© Galeri Nasional Indonesia