Gadis Bali (1954)

Karya " Gadis Bali " ( 1954 ) menampilkan sosok eksotis perempuan muda Bali dalam pakaian tradisional.  Gestur tubuh yang luwes dalam duduk meliuk dan ekspresi naifnya, merupakan penanda yang kuat untuk menampilkan sifat yang alami dari sosok gadis desa ini.  Gaya realisme yang dipakai dapat mengungkap karakter wajah, lekuk anatomi, warna kulit, dan lipatan kain dengan indah.Sapto Hudoyo pada tahun 1950-an mengikuti kecenderungan estetik yang berkembang, yaitu pencarian dan pengungkapan visi Indonesia baru lewat pandangan kontekstual yang bersumber dari nilai kerakyatan dan lokalitas yang kuat.  Tema-tema perempuan desa, baik yang ditampilkan dalam pergulatan kerja sampai yang duduk manis dalam ekspresi polos, merupakan ungkapan tipikal yang diidealkan para pelukis.  Makna dari ungkapan-ungkapan itu adalah, bagaimana keindahan sesungguhnya melekat pada kebenaran realitas, dan bukan digincu dengan sesuatu yang artifisial.