Seorang pedanda dengan mata terpejam dan tangan menyembah melakukan meditasi. Pada samping belakangnya terdapat tengkorak, sepotong belukar, dan kucing yang sedang mengintai serta sepasang payudara bergantung. Penjajaran objek-objek ( juxtaposition ) yang aneh-aneh itu menimbulkan suasana surealis. Pada masa trend surealisme berkembang dalam seni lukis Indonesia pada tahun 1980-an, karya-karya Sudarisman sering menunjukan kecenderungan yang demikian.Akan tetapi, dalam perkembangannya ia kemudian lebih mengarah dalam sintesis dengan kecenderungan tema dan warna yang lebih kontemporer. Dengan teknik realis, karya-karyanya mempunyai kesan metafisik, magis, dan fantastik. Ia sering mengungkapkan figur dan simbol-simbol yang mencerminkan kontras antara simbol karakter dunia tradisional dengan modern. Lukisan ini menyampaikan makna tentang upaya teguh dalam meditasi ditengah berbagai godaan ketakutan, kengerian dan nafsu.