Painting

Keterbatasan (1984)

Dalam lukisan “Keterbatasan” (1984) ini, Lucia Hartini mengungkapkan fenomena visual tentang alam yang ganjil lewat kecenderungan gaya surrealisme. Rincian pusaran air pada laut dan gelombang tumpahannya pada batu-batu karang digarap dengan detail dalam karya ini. Sementara itu gugusan awan hitam yang rendah di cakrawala semakin dramatik oleh semburat warna jingga. Dalam lukisan-lukisannya Lucia juga sering melakukan juxtaposition, yaitu menjajarkan bentuk-bentuk secara ganjil dan tidak berada dalam logika ruang dan waktu. Fenomena visual seperti itu memberikan rasa absurd pada dunia yang dihadirkan.Karya surrealis seperti yang dihasilkan oleh Lucia, pada tahun 1980-an menjadi gaya yang banyak dikembangkan para pelukis Yogyakarta. Dalam karya-karya itu biasanya terkandung berbagai macam ironi kehidupan personal maupun sosial dengan ungkapan simbol-simbol personal yang bersumber dari idiom Jawa dan lainnya.Dalam lukisan ini, pusaran air bisa dimaknai sebagai pusaran problem-problem psikologis yang akhirnya meluap dari kapasitas daya tampung dan kekuatannya. Simbolisasi itu selain bisa merefleksikan problem yang dialami seniman juga mempunyai nilai yang universal. Dalam perspektif psikoanalisis, proses melukis juga merupakan sublimasi dari aktivitas mengalihkan energi bawah sadar. Tanda-tanda visual yang muncul merupakan sepotong isyarat dari gumpalan persoalan besar yang selama ini terepresi dalam bawah sadar.

Seniman
Lucia Hartini
Medium
Cat Poster Pada Kaca
Ukuran
130 x 160 cm
Keterbatasan thumbnail
© Galeri Nasional Indonesia