Karya Made Wianta yang berjudul “Mitologi Bali” (1980) ini, lebih mengekspresikan bentuk-bentuk abstrak biomorphic yang bersuasana arkhaik. Bentuk-bentuk biomorphic tersebut sebenarnya bersumber dari abstraksi bentuk-bentuk rerajahan. Dalam seni lukis Bali klasik, rerajahan selain terdiri dari tulisan mantra-mantra, juga berupa visualisasi makhluk-mahluk gaib dan mitologis. Sebagain teks yang berfungsi sakral, rerajahan mempunyai bentuk visual yang sangat artistik dan mengekspresikan suasana mistis. Made Wianta sebagai pelukis masa kini, mengungkapkan penghayatan nilai dan bentuk-bentuk tradisi tersebut dalam bentuk modern.Dalam pireode ini karya-karya Made Wianta merupakan kecenderungan tipikal bagaimana seniman seniman modern Indonesia menggali sumber-sumber tradisinya. Dalam prinsip modernisme Barat dengan jiwa avant gardisme, nilai-nilai tradisi itu tentu saj telah ditolak. Akan tetapi, di negara-negara nonBarat pascapenjajahan, kebudayaan modern berkembang lewat proses sintesis dengan nilai-nilai tradisi yang ada. Dalam lukisan modern Indonesia dengan berbagai paradigma estetiknya, kecenderungan demikian terus berkembang dari masa Persagi hingga sekarang.Karya Made Wianta ini merupakan ungkapan yang menawarkan makna simbolis tentang kekuatan nilai tradisi dalam semangat kehidupan modern. Seniman dengan visi modern yang masih menjalankan segala ritual dan hidup dalam lokus tradisi, tentu akan merasakan dengan intens dinamika transformasi perubahan nilai tersebut. Abstraksi modrn tentang rerajahan ini merupakan idiom visual yang bermakna dalam jiwa kebudayaan itu.