Dengan bentuk stilisasi dan unsur hias pada semua bagiannya, lukisan yang berjudul “Anak Gembala” (1981) ini menunjukkan kecenderungan gaya dekoratif yang kuat. Pohon-pohon berjajar dengan gubahan dan hiasan seperti bentuk kipas. Dataran dan jalan setapak juga diisi dengan rincian hiasan, demikian pula pada langit dan matahari. Semua rincian hiasan pada bentuk-bentuk itu menjadi lebih ekspresif karena didukung oleh tekstur yang membuat irama pada lukisan.Dalam seni lukis modern Indonesia, gaya dekoratif seperti ini memang menjadi salah satu kecenderungan kuat pada tahun 1970-80an. Bersama dengan gaya Ekspresionism, Abstract, Surrealism, atau gaya-gaya yang lebih personal, para pelukis berada dalam ungkapan yang bersifat liris. Kecenderungan itu sebenarnya terangkum dalam paradigma estetik humanisme universal yang emenkankan pada kebebasan dan keberagaman personal (berekspresi).Irsam termasuk salah satu pelukis dekoratif Indonesia yang kuat dalam periode tersebut. Ungkapan karya-karyanya yang ritmis dan puitis, memberi tekanan pada nilai-nilai simbolis masyarakat agraris. Kedekatannya pada tema-tema seperti alam perdesaan, hubungan ibu dan anak, serta berbagai mitologi masyarakat Jawa. Hal ini mencerminkan kedalaman jiwanya pada kosmologi tradisi yang menjadi dasar kehidupannya.