Painting

Renungan Malam (1978)

Lukisan Nashar yang berjudul “Renungan Malam” ini merupakan ungkapan perasaan pelukisnya pada kemurnian bentuk-bentuk yang bebas dari representasi alam atau objek-objek apapun. Nashar menghadirkan perasaan murni itu lewat irama garis, bentuk-bentuk, warna ataupun ruang. Dalam lukisannya ini, irama-irama itu memancarkan perasaannya yang mengalir sunyi. Akan tetapi di dalamya juga ada energi yang berombak, lewat getaran-getaran nuansa tekstur warna cerah yang berfungsi menghadirkan bentuk-bentuk abstrak itu.Nashar adalah pelukis yang dengan intens melakukan pencarian esensi objek-objek manusia, alam, dan lingkungan, tetapi esensinya adalahbagaimana ia mengungkapkan totalitas jati diri. Lewat bentukbentuk yang terus disederhanakan sampai menuju abstraksi total, sebenarnya merupakan ekspresi yang mencerminkan efek psikis dari pengalaman kehidupan sehari-hari. Warna-warna yang cemerlang sering tidak mengungkapkan kecerahan, tetapi menceritakan efek dramatis kehidupannya.Untuk mencapai kedalaman esensi objek-objek dan kemurnian perasaan dalam lukisannya, ia merumuskan perjuangan kreativitas lewat kredo ‘tiga non’. Pertama yaitu nonkonsep. Maksudnya adalah, ketika mulai melukis ia belum punya gambaran, konsep, bahkan gaya yang akan dipakai. Ia hanya mengandalkan pada keinginan jiwa dan intuisi yang akan mengalir. Kedua, yaitu nonobjek. Dalam kredo ini ia percaya bahwa suasana intens dalam melukis akan mendorong untuk mendapatkan suatu bentuk atau objek sendiri dalam kanvas. Ketiga, adalah nonteknik. Dalam melukis ia selalu tidak berangkat dari pola teknik. Tetapi akan menyesuaikan dengan cara dalam berkarya. Dengan kredo ‘tiga non’ itu diharapkan melukis harus melalui proses perjuangan yang sulit, sehingga situasi jiwa murni selalu terjaga.

Seniman
Nashar
Medium
Cat Minyak Pada Kanvas
Ukuran
137 x 137 cm
Renungan Malam thumbnail
© Galeri Nasional Indonesia