Painting

Nenek (1976)

Lukisan Amang Rahman yang berjudul “Nenek” (1976) ini mengungkapkan ekspresi kerentaan dan kesunyian seorang nenek. Penggambaran kulit muka yang keriput dan penempatan figurfigur nenek lain yang semakin menjauh ke batas cakrawala semakin memberi tekanan pada suasana yang sunyi. Apalagi citra hamparan tanah dan keluasan langit bernada kosong itu sekaligus berwarna muram dan berat. Lukisan ini merupakan salah satu karya Amang Rahman yang memang mempunyai kecenderungan Surrealis, dengan ciri penggambaran objek yang ganjil dan penempatan pada ruang-ruang kosong sekaligus dengan multiperspektif.Karya-karya seni lukis modern Indonesia yang berkembang setelah tahun 1970-an memang lebih memiliki keragaman ungkapan dindividual. Dengan lebih menekankan pada problem-problem personal, karya-karya perupa pada masa itu memang terkesan menghadiri problem-problem konteks sosial dan potik surutnya paradigma estetik kontekstualisme kerakyatan, dan meluasnya paradigma estetik universalisme yang humanis.Dalam lukisan “Nenek” ini, Amang Rahman mengungkapkan penghayatannya pada nilai-nilai universalitas manusia yang berkaitan dengan kesepian dan kefanaan hidup. Penggambaran jajaran nenek renta yang menghilang kecakrawala, merupakan ungkapan simbolis tentang keniscayaan manusia yang menuju keausan raga dan berakhirnya kehidupan.

Seniman
Amang Rahman Jubair
Medium
Cat Minyak Pada Kanvas
Ukuran
70 x 90 cm
Nenek thumbnail
© Galeri Nasional Indonesia