Painting

Tanpa Judul (1989)

Dalam karya litografi ini Hartung mengungkapkan perasaan puitisnya lewat guratan-guratan drawing yang hitam pekat dengan tepi-tepi yang lembut dan kabur. Dalam goresan garis-garis vertikal yang berirama itu, justru secara murni dapat dirasakan impulsi perasaan lembutnya lewat jejak goresan pensil atau tinta pada kertas. Rekaman jejak yang demikian tentu tidak dapat tampil semurni itu, apabila pelukis memakai medium yang canggih dan kompleks, seperti cat minyak atau sejenisnya. Di samping aspek-aspek teknis yang berdimensi spiritual, tentu ada konsep dibalik karya Hartung, sehingga memperkuat ekspresi keseluruhannya. Setelah meninggalkan ungkapan ekspresionis, ia kemudian meleburkan diri dalam seni lukis abstrak. Dalam karya-karya terakhir ia tampak memegangi spirit ekspresi seni Perancis yang ketat, namun tetap berkembang dalam nafas sensibilitas puitik seperti karya-karya seniman Jerman.Seni Hartung merupakan salah satu sisi arus modernisme dalam seni rupa yang memberikan jalan pada pelepasan nilai subjektif. Dalam arus ini, dapat ditandai aliran-aliran besar seperti ekspresionisme dan abstraksionisme yang mempunyai berbagai varian mashab-mashab dan keunikan pelukisnya. Di sisi lain, bahkan abad dua puluh yang juga ditandai dengan munculnya filsafat eksistensialisme, semakin memberi ruang pada kebebasan individu untuk menggali nilai-nilai subjektif dalam karya seni rupa. Dalam kerangka inilah wajar apabila berbagai bentuk naif dan grafiti yang ekspresif sangat dipercaya sebagai impulsi murni dan emosional dalam merekam dunia spiritual manusia. Dalam karya litografi Hartung yang berupa goresan garis-garis vertikal yang membentuk ritme puitis ini, juga tengah dihadirkan impulsi murni dunia spiritual tersebut.

Seniman
Hans Hartung
Medium
Lithografi
Ukuran
55,5 x 76 cm
Tanpa Judul thumbnail
© Galeri Nasional Indonesia